Mereka baru-baru ini melaporkan temuan mereka di jurnal Frontiers in Human Neuroscience.
Penelitian ini melibatkan 52 orang dewasa sehat berusia 63-80 tahun. Setiap peserta secara acak ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok latihan selama 18 bulan.
Satu kelompok diminta untuk berpartisipasi dalam pelajaran menari 90 menit setiap minggu selama 18 bulan, sementara kelompok lainnya mengikuti pelatihan ketahanan daya selama 90 menit setiap minggu.
"Kami mencoba memberi para senior kami di kelompok tari dengan rutinitas tarian yang terus berubah dari berbagai genre (Jazz, Square, Latin-American and Line Dance)," kata Dr. Rehfeld.
"Langkah, pola lengan, formasi, kecepatan dan irama berubah setiap minggu kedua untuk menjaga mereka dalam proses belajar yang konstan," tambahnya. "Aspek yang paling menantang bagi mereka adalah mengingat rutinitas di bawah tekanan waktu dan tanpa isyarat dari instruktur."
Pada awal studi dan pada akhir intervensi latihan 18 bulan, setiap peserta menjalani magnetic resonance imaging (MRI) otak. Selain itu, keseimbangan subyek sebelum dan sesudah intervensi dievaluasi menggunakan Uji Organisasi Sensory.