Tapi Kolonel Sanders bukan orang yang mudah menyerah. Dia mendirikan perusahaan kapal feri pada tahun 1920, dan mencoba menguangkan bisnis ini dengan memulai perusahaan manufaktur ringan. Ia kemudian mendapati perusahaan lain telah memiliki versi yang lebih baik dari produknya di pasar.
Sampai di usia 40 tahun, Sanders mulai menyajikan ayam di pom bensin. Perselisihan dengan pesaing berubah menjadi baku tembak yang mematikan ketika dia mulai mengiklankan makanannya. Dia kemudian membeli sebuah motel empat tahun kemudian, yang terbakar bersama dengan restorannya. Meskipun demikian, Sanders membangun dan mengoperasikan sebuah motel baru sampai Perang Dunia II memaksanya untuk menutupnya.
Pada tahun 1939, Sanders menemukan 11 bumbu rahasia untuk ayam goreng yang dijual di restorannya. Dia mencoba mewaralabakan restorannya setelah perang. Sebelum ada yang menerima resepnya, ditolak 1.009 kali.
Tak disangka, "Resep rahasia" Sander kemudian dikenal sebagai "Ayam Goreng Kentucky" dan langsung menjadi hit. Nama Kentucky Fried Chicken pun dipilih sebagai nama restoran ayam goreng miliknya. Untuk memperluas bisnisnya tersebut, Colonel Sanders membuka jaringan waralaba.
Kesuksesan KFC pun semakin besar ditandai dengan masuknya bisnis ini ke dalam bursa saham New York. Heublein Inc kemudian mengakuisisi KFC yang saat itu memiliki 3.500 gerai franchise dengan nilai transaksi hingga US$ 285 juta atau setara Rp4,2 triliun pada tahun 1970.
Kemudian pada tahun 1986, KFC diakuisisi oleh PepsiCo Inc dengan nilai transaksi seharga US$ 840 juta setara dengan Rp12,6 triliun. Sayangnya, sehari sebelum transaksi itu yakni 16 Desember 1980, Colonel Sanders menghembuskan nafas terakhirnya di usia 90 tahun. Saat itu, ada sekitar 6.000 lokasi KFC di 48 negara.