Tampang

Sejarah dan Evolusi Humor dalam Budaya Populer

28 Jul 2024 12:18 wib. 208
0 0
Humor
Sumber foto: Google

Humor merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia yang telah ada sejak zaman purba. Dari guyonan ringan hingga satire sosial, humor telah mengalami evolusi yang signifikan dan terus memainkan peran penting dalam budaya populer. Artikel ini akan membahas sejarah dan evolusi humor dalam budaya populer, serta bagaimana humor telah berubah dan berkembang seiring waktu.

Awal Mula Humor

Sejarah humor dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno. Pada masa Yunani Kuno, humor banyak digunakan dalam drama dan teater. Aristofanes, seorang dramawan Yunani terkenal, sering menggunakan humor dalam karyanya untuk mengkritik masyarakat dan politik. Di Roma Kuno, humor juga menjadi bagian integral dari teater, dengan para pelawak dan aktor yang sering menyindir tokoh-tokoh terkenal.

Abad Pertengahan hingga Renaissance

Pada abad pertengahan, humor lebih banyak ditemukan dalam bentuk cerita rakyat dan dongeng. Pelawak istana atau "jester" di istana raja memainkan peran penting dalam menghibur raja dan para bangsawan dengan lelucon dan satir. Pada era Renaissance, humor mulai muncul dalam literatur dengan karya-karya seperti "Decameron" oleh Giovanni Boccaccio dan "Gargantua and Pantagruel" oleh François Rabelais, yang menggunakan humor untuk menyampaikan kritik sosial dan politik.

Abad ke-18 dan ke-19

Pada abad ke-18, humor mulai berkembang dalam bentuk karikatur dan kartun. Di Inggris, Jonathan Swift menggunakan satire dalam karyanya "Gulliver's Travels" untuk mengkritik masyarakat dan politik. Di Amerika Serikat, Benjamin Franklin juga dikenal dengan humor cerdasnya dalam tulisan-tulisannya. Abad ke-19 melihat munculnya humor dalam bentuk teater vaudeville di Amerika Serikat dan music hall di Inggris, yang menyajikan hiburan komedi untuk massa.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.