4. Kurang Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker ginjal. Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan rutin melakukan olahraga, seseorang dapat meminimalkan risiko terkena kanker ginjal.
5. Dehidrasi
Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal. Ginjal membutuhkan cairan untuk dapat bekerja dengan optimal dan menyaring toksin dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan cairan yang cukup setiap hari agar dapat mencegah dehidrasi dan mengurangi risiko kanker ginjal.
6. Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS)
Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) secara berlebihan atau jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker ginjal. OAINS sering digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan, tetapi penggunaan yang tidak sesuai dapat berkontribusi pada kerusakan ginjal dan risiko kanker ginjal.
Dengan memahami betapa pentingnya gaya hidup sehat dalam mencegah risiko kanker ginjal, kita dapat mulai mengubah kebiasaan-kebiasaan yang potensial meningkatkan risiko tersebut. Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dehidrasi, dan penggunaan OAINS yang tidak seharusnya, semuanya dapat meningkatkan risiko kanker ginjal. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut dan mengadopsi gaya hidup sehat, kita dapat mengurangi risiko terkena kanker ginjal