Musik elektronik (EDM) di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dan penuh transformasi.
Dari awal mulanya sebagai genre musik underground yang digemari segelintir orang, kini EDM telah menjelma menjadi salah satu kekuatan utama dalam industri musik tanah air.
Perkembangan pesat ini diiringi dengan munculnya berbagai musisi berbakat, festival musik EDM yang meriah, dan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi.
Awal Mula Musik Elektronik di Indonesia
Akar musik elektronik di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke era 1980-an, dengan munculnya band-band seperti Efek Rumah Kaca, White Rabbit, dan P-Dev.
Pada masa itu, musik elektronik masih dipinggirkan oleh industri musik mainstream yang didominasi oleh musik pop dan dangdut.
Namun, para musisi elektronik terus berkarya dan membangun komunitas mereka sendiri, sehingga perlahan-lahan musik elektronik mulai mendapatkan tempat di hati para penikmat musik.
Faktor-faktor Pendorong Kepopuleran Musik Elektronik
Beberapa faktor yang mendorong kepopuleran musik elektronik di Indonesia antara lain:
Kemunculan platform digital: Platform streaming musik seperti Spotify dan YouTube Music memberikan akses yang mudah bagi pendengar untuk menemukan dan menikmati musik elektronik.
Perubahan selera musik: Masyarakat, terutama generasi muda, semakin terbuka terhadap musik yang berbeda dari musik mainstream.
Dukungan dari komunitas: Komunitas musik elektronik yang solid dan aktif berperan penting dalam mempromosikan musik elektronik kepada khalayak yang lebih luas.
Festival musik: Semakin banyak festival musik yang diadakan dengan fokus pada musik elektronik, sehingga memberikan ruang bagi para musisi elektronik untuk tampil dan menjangkau lebih banyak pendengar.