Di sisi lain, sektor manufaktur yang juga menawarkan pekerjaan tidak banyak menarik minat kaum muda. Mereka lebih memilih menunggu daripada menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi dan aspirasi mereka. Menurut Wang dari Hang Seng Bank China, kritik semacam ini wajar dalam konteks budaya China, di mana pendidikan dipandang sebagai investasi besar bagi keluarga. "Orang-orang cenderung berpikir bahwa siapa pun yang menerima pendidikan tinggi harus menggunakannya dan bekerja keras," katanya.
Banyak dari para pemuda ini sebenarnya memiliki sumber pendapatan, dengan beralih ke e-commerce atau mencoba menjadi influencer di media sosial. Kehidupan pedesaan yang tenang dan pemandangan alam menjadi latar belakang yang menarik bagi para pengikut mereka. Fenomena ini juga mendorong munculnya tren baru yang disebut "panti jompo pemuda," tempat di mana kaum muda bisa "beristirahat" kapan saja. Beberapa pendiri panti ini bahkan membatasi tamu yang berusia di atas 45 tahun untuk menjaga nuansa pemuda di dalamnya.
Meskipun beberapa ahli berpendapat bahwa ini hanya taktik pemasaran, tren tersebut tetap mencerminkan tingkat kecemasan yang dirasakan oleh Generasi Z dan milenial, serta keinginan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih santai. "Anak-anak muda yang mengalami tekanan tinggi atau rasa putus asa mencari tempat untuk merenung dan mengatur ulang hidup mereka," kata Jia Miao, seorang asisten profesor di NYU Shanghai.
Namun, tren "pensiun" dan "panti jompo" di pedesaan ini diperkirakan tidak akan bertahan lama. Menurut Wang dari Hang Seng Bank China, meskipun pedesaan China menawarkan tempat beristirahat sementara dari pengangguran kota, para pemuda ini pada akhirnya akan kembali ke kota. Ini dapat dianggap sebagai sebuah siklus, di mana generasi muda mencari alternatif sementara di pedesaan sebelum kembali ke kota untuk mengejar peluang karier yang lebih menjanjikan.
Tren ini juga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana pemerintah China dapat mendukung generasi muda yang menghadapi tantangan ekonomi ini. Program pembangunan pedesaan dan peluang kerja di daerah non-urban bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pengangguran pemuda dan menawarkan mereka alternatif yang lebih berkelanjutan daripada pensiun dini di pedesaan. Selain itu, dukungan untuk pengembangan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja, serta insentif bagi perusahaan yang membuka peluang bagi lulusan baru, juga dapat membantu mengatasi masalah pengangguran pemuda di China.