Yogurt dan makanan fermentasi lainnya kaya akan probiotik, yaitu mikroorganisme yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus. Kebiasaan tersebut menunjukkan bahwa pola makan yang sehat juga berkontribusi terhadap umur panjang yang dimiliki Branyas.
Temuan menarik lainnya adalah perbedaan yang signifikan dalam penanda molekuler penuaan yang terlihat pada tubuh Branyas dibandingkan dengan usia kronologisnya. Dalam dunia penuaan, telomer yang memudahkan perlindungan DNA biasanya akan semakin memendek seiring bertambahnya usia.
Meskipun telomer Branyas menunjukkan pemendekan yang seharusnya, penanda penuaan lain yang diukur melalui metilasi DNA-nya menunjukkan bahwa ia secara biologis "lebih muda" daripada usianya yang sebenarnya. Tim peneliti mencatat bahwa penanda tersebut menunjukkan signifikasi usia biologis antara 100 hingga 110 tahun.
Jam biologis Branyas terlihat seperti jam orang berusia lebih muda, tetapi pada saat yang sama, sel-selnya menunjukkan tanda-tanda penuaan, yang menciptakan paradox menarik terkait kesehatan penuaan. Penemuan ini membuka jalan baru dalam penelitian mengenai umur panjang, di mana studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami hubungan antara genetik, pola hidup, dan kesehatan seiring bertambahnya usia.
Meskipun data Branyas belum sepenuhnya dieksplorasi, penelitian tersebut menjanjikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mendukung hidup sehat dalam waktu yang sangat lama.