Menurut Kartiwa, HPV bukanlah virus yang diturunkan secara genetik, sehingga penting untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan untuk mencegah infeksi. Ia menegaskan bahwa HPV dapat ditemukan di berbagai tempat dan bisa bertahan di lingkungan selama beberapa minggu. Oleh karena itu, menjaga kebersihan pribadi merupakan langkah penting dalam menghindari infeksi HPV.
Di Indonesia, kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak yang terkait dengan kehamilan, dengan sekitar 250.000 kematian berdasarkan data dari WHO.
Meskipun virus HPV dapat menginfeksi pria juga, kasus infeksi pada pria jauh lebih sedikit. Infeksi HPV pada pria dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker organ genital pria.
Untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks, pemerintah Indonesia menargetkan bahwa pada tahun 2027, 90 persen anak perempuan berusia 15 tahun akan mendapatkan imunisasi HPV secara gratis. Masyarakat diimbau untuk aktif mencari informasi mengenai imunisasi HPV dan memastikan anak perempuan mereka mendapatkan vaksinasi tersebut guna mengurangi risiko infeksi HPV.