Meski demikian, penelitian jangka panjang terkait pengganti gula mendapati bahwa manfaat penurunan berat badan tidak dapat diandalkan, bahkan beberapa risiko kesehatan muncul. Berdasarkan hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pada tahun 2023 untuk menghindari penggunaan pengganti gula dalam upaya pengendalian berat badan atau untuk tujuan kesehatan yang lebih baik.
Adanya risiko kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kematian dini dapat terkait dengan pemanis gula tertentu seperti eritritol dan xylitol, bahkan telah dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih besar. Dr. Eran Elinav, seorang imunolog dan peneliti mikrobioma di Institut Sains Weizmann di Israel, menegaskan bahwa riset yang sudah dilakukan menimbulkan kekhawatiran terkait pengganti gula sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Dalam hal ini, terdapat keraguan apakah penggunaan pengganti gula dapat memberikan efek yang berbahaya atau apakah ada jenis pengganti gula tertentu yang lebih aman dibandingkan yang lain, demikian kata Dr. Elinav. Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi gula telah terbukti berbahaya bagi kesehatan, dengan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas yang lebih tinggi.