Salah satu alasan di balik popularitas Makeup Genderless adalah kemampuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dalam merias wajah. Banyak orang kini lebih tertarik untuk bereksperimen dengan warna-warna cerah, tekstur yang berbeda, dan teknik makeup yang beragam. Tak jarang kita melihat pria menggunakan eyeliner atau eyeshadow berkilau, sementara wanita mungkin suka mengaplikasikan produk yang lebih bersifat maskulin. Tren ini menunjukkan bahwa kecantikan tidak mengenal batasan dan setiap orang berhak untuk menciptakan tampilan unik mereka.
Tentu saja, industri kecantikan bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang bagaimana produk tersebut dipasarkan. Dalam era digital, influencer dan konten kreator dari berbagai latar belakang kini menonjolkan kecantikan tanpa batas ini. Mereka menggunakan platform media sosial untuk menunjukkan betapa menyenangkannya eksperimen dengan makeup tanpa memandang gender. Keterlibatan mereka dalam merangkul Makeup Genderless tidak hanya membantu mengedukasi pengikut mereka, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang yang mungkin merasa terasing dengan standar kecantikan tradisional.
Selain itu, makeup genderless menjadi jembatan bagi orang-orang untuk berbicara tentang identitas mereka dan merayakan keberagaman. Di banyak negara, orang yang menjalani kehidupan yang berbeda dari norma tradisional sering menghadapi tantangan saat berada di dunia yang masih dipenuhi stigma. Makeup Genderless bisa menjadi alat pemberdayaan yang membantu individu menyampaikan pesan mereka kepada dunia. Ini semua adalah bagian dari gerakan yang lebih besar untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif.