5. Blonde Redhead
Sebagai bentuk solidaritas, band ini mengibarkan bendera Palestina di akhir penampilan mereka dan memutar suara rekaman Mahmoud Khalil, mahasiswa Columbia University yang ditahan oleh ICE setelah terlibat dalam aksi pro-Palestina.
6. Thee Sacred Souls
Vokalis Josh Lane menyampaikan pesan kemanusiaan dengan berkata, “Jika aku berhak atas kebebasan dan udara untuk bernapas, maka rakyat Palestina, rakyat Kongo, dan rakyat Sudan pun layak untuk itu.”
7. Bob Vylan
Dalam penampilannya, musisi ini menegaskan: “Rakyat Palestina selalu penting.”
8. Darkside (Nicolas Jaar)
Dengan penuh emosi, Jaar menyampaikan kritik terhadap keterlibatan pemerintah AS dan industri teknologi dalam konflik Palestina. Ia juga mengecam sistem pusat penahanan imigran yang dijalankan untuk meraup keuntungan, sembari berkata, “Hanya karena kami menentang genosida, bukan berarti kami pantas dideportasi.”
Panggung Musik yang Menjadi Panggung Kemanusiaan
Apa yang terjadi di Coachella 2025 membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan—melainkan juga alat perlawanan dan suara nurani. Di tengah dunia yang semakin bising oleh informasi, tindakan para musisi ini menjadi bukti bahwa panggung seni masih punya daya untuk memantik perubahan sosial.
Dengan keberanian mereka menyuarakan kebenaran, meski menghadapi risiko sensor dan kontroversi, para musisi ini layak mendapat apresiasi. Coachella pun tak hanya dikenang karena musik dan glamor, tapi juga karena keberanian mereka menjadikan festival ini sebagai ajang solidaritas global.