Namun, dampak negatif yang paling mendasar dari konsumerisme pada anak-adalah kurangnya apresiasi terhadap kehidupan yang sederhana. Anak-anak yang terus terpapar oleh tuntutan konsumtif cenderung kehilangan kemampuan untuk bersyukur dan mensyukuri hal-hal yang sederhana. Mereka mungkin kehilangan nilai-nilai penting seperti kerja keras, penghematan, dan tanggung jawab.
Dengan begitu banyak dampak negatif yang muncul, penting bagi kita untuk melindungi generasi muda dari pengaruh konsumerisme yang merugikan. Orang tua, sebagai sosok yang paling dekat dengan anak-anak, memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi pola konsumsi anak-anak. Mereka harus memberikan pendidikan tentang nilai uang, membuat kebijakan yang tegas dalam pengelolaan belanja keluarga, serta memberikan contoh yang baik dalam hal konsumsi yang bijak.
Tidak hanya itu, sekolah juga memiliki peran krusial dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif konsumerisme. Mereka harus memberikan pendidikan keuangan yang sesuai dengan usia anak-anak, membantu mereka untuk memahami nilai uang, kepuasan dari yang sederhana, serta cara berpikir kritis terhadap iklan dan promosi konsumtif.
Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam mengurangi dampak negatif konsumerisme pada anak-anak. Perusahaan harus bertanggung jawab dalam memproduksi dan memasarkan produk-produk yang aman dan direkomendasikan untuk anak-anak. Selain itu, media massa juga perlu berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, terutama orang tua, tentang bahaya konsumerisme pada anak-anak.