Tampang

Kenapa Manusia Cenderung Menyukai Kebohongan yang Indah Daripada Kebenaran yang Menyakitkan?

14 Mar 2025 22:03 wib. 16
0 0
kebohongan
Sumber foto: Pinterest

Tidak hanya itu, sosial budaya juga berkontribusi pada preferensi ini. Melalui media dan lingkungan sekitar kita, seringkali kita dihadapkan pada gambaran tentang kehidupan yang sempurna, kebahagiaan yang berlebihan, dan keputusan yang tidak realistis. Kebohongan yang disampaikan dalam bentuk harapan yang tidak realistis ini sering kali lebih menarik perhatian dibandingkan dengan kebenaran yang dapat dianggap sebagai kekurangan atau kegagalan. Misalnya, iklan yang menjanjikan kebahagiaan instan dengan produk tertentu akan selalu lebih mencolok dibandingkan statistik yang menunjukkan bahwa 70% bisnis kecil mengalami kegagalan dalam waktu lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung menghargai ide-ide positif yang membantu mereka melupakan problema hidup sehari-hari.

Satu aspek lain yang menarik dalam psikologi manusia adalah sifat sosial kita. Ketika seseorang mulai menceritakan kebohongan yang indah, seringkali orang lain dengan cepat terpengaruh dan terjebak dalam ilusi tersebut. Pengaruh sosial ini sangat kuat karena manusia memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan norma kelompok. Ketika mayoritas percaya pada suatu kebohongan yang indah, individu mungkin merasa tertekan untuk mengikuti aliran tersebut agar tidak dianggap sebagai penghalang atau penentang. Dalam banyak kasus, kita lebih suka berada dalam kelompok yang bahagia, meskipun perasaan itu dibangun di atas kebenaran yang tidak autentik.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?