Dari perspektif psikologi, faktor emosi juga berperan besar dalam kemampuan kita untuk mengingat. Ketika kita merasa cemas atau terburu-buru, kadar stres yang meningkat dapat mengganggu proses penyimpanan dan pengambilan kembali memori. Emosi negatif seperti kegelisahan dapat mengurangi perhatian kita terhadap lingkungan sekitar, sehingga kita lebih mudah melupakan barang-barang penting yang sebenarnya kita lihat sebelumnya.
Selain itu, fenomena yang dikenal sebagai "memori jangka pendek" juga dapat menjadi penyebab. Ketika kita harus mengingat beberapa informasi sekaligus, barang yang seharusnya diingat bisa jadi tersisih. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek memiliki kapasitas terbatas dan bisa sangat cepat dilupakan jika tidak diulang atau tidak digunakan dalam konteks yang relevan.