Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena K-Pop telah mengubah wajah industri musik global. Dengan kemunculan grup-grup idol yang tidak hanya berbakat, tetapi juga memiliki penampilan fisik yang menakjubkan, banyak orang di seluruh dunia terpengaruh oleh standar kecantikan Korea yang sangat tinggi. K-Pop influence ini telah mendorong banyak penggemar, khususnya generasi muda, untuk berusaha mencapai penampilan ideal yang sering kali tidak realistis, sehingga salah satu langkah ekstrem yang diambil adalah menjalani operasi plastik.
Standar kecantikan di Korea Selatan diakui sangat berbeda dibandingkan dengan sebagian besar negara lain. Di Korea, fitur-fitur seperti wajah oval, kulit cerah, hidung yang ramping, dan mata besar dianggap sebagai simbol kecantikan. Gaya busana dan tata rambut yang mengikuti tren K-Pop juga semakin mendukung penampilan tersebut. Oleh karena itu, banyak penggemar K-Pop yang merasa perlu untuk melakukan perubahan fisik untuk dapat diakui dan diterima dalam komunitas idola ini. Kemiripan dengan idol Korea menjadi semacam tujuan yang wajib dicapai bagi banyak orang, sehingga tidak jarang mereka menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan penampilan yang diinginkan.
Fenomena sosial ini tidak hanya terjadi di Korea, tetapi juga menjalar ke negara lain. Di banyak negara Asia, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda, pengaruh K-Pop telah memicu peningkatan permintaan akan prosedur operasi plastik. Dalam beberapa survei, ditemukan bahwa banyak individu yang tidak hanya terpengaruh oleh penampilan idol K-Pop, tetapi juga percaya bahwa prosedur bedah estetika dapat membuka lebih banyak peluang dalam kehidupan, termasuk dalam karier, hubungan sosial, dan status di masyarakat. K-Pop influence ini seolah menjadi alat ukur kesuksesan, di mana penampilan fisik sering kali dinilai lebih penting dibandingkan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.