Aspek kesehatan mental juga patut dipertimbangkan. Konsumsi makanan yang kebanyakan gula dapat memicu kondisi seperti depresi dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan yang signifikan antara diet tinggi gula dan kesehatan mental yang buruk. Gula dapat memengaruhi level hormon dalam tubuh, termasuk hormon serotonin yang berperan dalam mood dan perasaan bahagia. Oleh karena itu, anak kecil yang mengonsumsi terlalu banyak gula bisa berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental di masa depan.
Berbicara soal perkembangan, anak kecil memerlukan nutrisi seimbang yang mendukung pertumbuhan optimal mereka. Makanan tinggi gula biasanya kurang nutrisi dan gizi penting yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitif. Ketika anak-anak mengisi perut mereka dengan makanan yang kebanyakan gula, mereka cenderung melewatkan makanan yang lebih bergizi seperti buah-buahan, sayuran, dan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka. Jadi, "why" anak-anak harus diberikan makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral? Karena setiap nutrient berkontribusi pada perkembangan otak dan fisik mereka. Sementara konsumsi gula dapat menggeser fokus anak-anak dari makanan sehat, yang sangat penting untuk masa depan mereka.
Konsumsi gula berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan. Anak-anak yang terbiasa mengonsumsi makanan manis cenderung mengembangkan preferensi untuk rasa manis, membuat mereka lebih sulit untuk menikmati makanan sehat di kemudian hari. Ini dapat menciptakan siklus kebiasaan buruk yang sulit untuk diubah. Ketika anak-anak menginginkan makanan yang kebanyakan gula, mereka lebih cenderung menolak makanan bergizi, sehingga menciptakan pola makan yang tidak sehat.