“Sebenarnya fleksibel, tapi kadang malah jadi kerja jam 10 malam karena klien baru balas. Lama-lama lelah juga,” kata Dimas, manajer proyek di startup fintech.
Work-Life Balance: Makin Sulit Dibedakan
Survei LinkedIn Asia Pasifik 2025 menunjukkan bahwa 57% responden merasa kesulitan memisahkan waktu pribadi dan kerja sejak diberlakukan sistem kerja fleksibel. Apalagi dengan WFA (Work From Anywhere), ruang kerja dan ruang istirahat makin menyatu.
Solusi Bukan Hanya Soal Jam, Tapi Batasan yang Jelas
Para pakar HR menyarankan perusahaan membuat kebijakan jam balas pesan, cuti digital, dan edukasi kesehatan mental. Karena fleksibilitas tanpa aturan justru berpotensi membuat loyalitas menurun dan turnover meningkat.