"Kita tidak bisa mengatakan minum kopi akan memperpanjang hidup anda, tapi kita melihat sebuah asosiasi," kata Setiawan. "Jika anda suka minum kopi, minum! Jika anda bukan peminum kopi, anda perlu mempertimbangkan apakah anda harus memulai."
Penelitian yang akan dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine edisi 11 Juli ini menggunakan data dari Multiethnic Cohort Study, sebuah kolaborasi antara University of Hawaii Cancer Centre dan Keck School of Medicine.
Studi Multiethnic Cohort yang sedang berlangsung memiliki lebih dari 215.000 peserta dan dianggap studi dengan objek yang paling beragam secara etnik yang meneliti faktor risiko gaya hidup yang dapat menyebabkan kanker.
"Sampai sekarang, hanya sedikit data yang tersedia mengenai hubungan antara konsumsi kopi dan kematian pada orang kulit putih di Amerika Serikat dan di tempat lain," kata studi tersebut. "Penyelidikan semacam itu penting karena pola gaya hidup dan risiko penyakit dapat bervariasi secara substansial di seluruh latar belakang ras dan etnis, dan temuan dalam satu kelompok mungkin tidak berlaku untuk orang lain."