Studi Multiethnic Cohort yang sedang berlangsung memiliki lebih dari 215.000 peserta dan dianggap studi dengan objek yang paling beragam secara etnik yang meneliti faktor risiko gaya hidup yang dapat menyebabkan kanker.
"Sampai sekarang, hanya sedikit data yang tersedia mengenai hubungan antara konsumsi kopi dan kematian pada orang kulit putih di Amerika Serikat dan di tempat lain," kata studi tersebut. "Penyelidikan semacam itu penting karena pola gaya hidup dan risiko penyakit dapat bervariasi secara substansial di seluruh latar belakang ras dan etnis, dan temuan dalam satu kelompok mungkin tidak berlaku untuk orang lain."
Karena asosiasi tersebut terlihat di empat etnis yang berbeda, Setiawan mengatakan bahwa aman untuk mengatakan hasilnya berlaku juga untuk kelompok lain.
"Studi ini adalah yang terbesar dari jenisnya dan termasuk minoritas yang memiliki gaya hidup sangat berbeda," kata Setiawan. "Melihat pola serupa di populasi yang berbeda memberi dukungan biologis yang lebih kuat terhadap argumen bahwa kopi bagus untuk anda apakah Anda berkulit putih, Afrika-Amerika, Latin atau Asia."
Penelitian sebelumnya oleh USC dan yang lainnya telah mengindikasikan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, diabetes, penyakit hati, penyakit Parkinson, diabetes tipe 2 dan penyakit kronis lainnya.
"Kopi mengandung banyak antioksidan dan senyawa fenolik yang berperan penting dalam pencegahan kanker," kata Setiawan. "Meskipun penelitian ini tidak menunjukkan sebab akibat atau menunjukkan bahan kimia apa di kopi yang mungkin memiliki efek obat mujarab ini, jelas bahwa kopi dapat dimasukkan ke dalam pola makan dan gaya hidup yang sehat."