Tampang

Dari Hobi Menjadi Kompetisi: Mengungkap Revolusi Lari Modern Melalui Aplikasi Strava

25 Agu 2025 22:53 wib. 1
0 0
Dari Hobi Menjadi Kompetisi: Mengungkap Revolusi Lari Modern Melalui Aplikasi Strava

Di tengah arus modernisasi, lari telah bertransformasi dari sekadar olahraga individual menjadi fenomena sosial dan kompetitif yang didukung oleh teknologi. Di antara berbagai platform digital yang mendefinisikan ulang dunia kebugaran, Strava muncul sebagai pemain kunci yang mengubah cara atlet, dari pemula hingga profesional, berlatih dan berinteraksi. Strava tidak hanya merekam aktivitas fisik; ia membangun sebuah komunitas global, mendorong persaingan, dan memberikan makna baru pada setiap langkah yang kita ambil. Pada intinya, Strava adalah platform media sosial berbasis GPS untuk atlet. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk merekam berbagai aktivitas, mulai dari lari, bersepeda, hingga berenang, dengan detail penting seperti jarak tempuh, kecepatan rata-rata, elevasi, dan waktu yang dihabiskan. Semua data ini kemudian diunggah ke profil pengguna, yang berfungsi layaknya jurnal pelatihan pribadi.

Namun, yang membedakan Strava dari aplikasi pelacak kebugaran lainnya adalah elemen sosial dan kompetitifnya. Pengguna dapat mengikuti atlet lain, baik teman maupun atlet profesional, memberikan Kudos (seperti Like) sebagai bentuk apresiasi, dan meninggalkan komentar. Interaksi ini menciptakan jaringan dukungan dan motivasi yang kuat, mengubah lari yang tadinya merupakan aktivitas soliter menjadi pengalaman yang terhubung secara global. Jantung dari aspek kompetitif Strava terletak pada fitur Segmen. Segmen adalah bagian dari rute yang telah ditentukan oleh pengguna, seperti tanjakan curam di sebuah jalan atau lintasan lari di taman. Strava secara otomatis memeringkat setiap pengguna yang menyelesaikan segmen tersebut, dari yang tercepat hingga yang terlambat. Peringkat teratas di sebuah segmen diberi gelar KOM (King of the Mountain) atau QOM (Queen of the Mountain). Perebutan gelar KOM atau QOM telah menjadi sebuah olahraga digital tersendiri. Para pelari secara strategis merencanakan rute mereka untuk menaklukkan segmen-segmen populer, menciptakan motivasi yang unik, di mana mereka tidak hanya bersaing dengan diri sendiri, tetapi juga dengan seluruh komunitas.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?