Di banyak rumah, kebiasaan merokok seringkali dianggap sepele. Mungkin sebagian perokok berpikir bahwa merokok di teras, di luar pintu, atau di ruangan lain di rumah sudah cukup untuk melindungi anggota keluarga, terutama anak-anak. Anggapan ini keliru besar. Asap rokok ternyata adalah racun halus di udara yang menyusup ke dalam seluruh bagian rumah, meninggalkan jejak kimiawi berbahaya yang bertahan lama. Racun ini tidak hanya mengancam kesehatan perokok, tetapi juga orang-orang yang tidak pernah menyentuh rokok sama sekali, menjadikannya masalah kesehatan serius yang sering terabaikan.
Mitos Ventilasi dan Kenyataannya
Banyak yang percaya bahwa merokok di dekat jendela atau pintu yang terbuka, atau bahkan menggunakan kipas angin, sudah cukup untuk menghilangkan asap. Faktanya, mitos ini sangat berbahaya. Asap rokok itu bukan sekadar gas. Asap rokok terdiri dari ribuan partikel super kecil yang tidak terlihat mata, mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti nikotin, tar, arsenik, dan formaldehida.
Partikel-partikel ini tidak hilang begitu saja terbawa angin. Sebaliknya, mereka menempel pada permukaan apa pun yang ada di rumah, mulai dari karpet, tirai, sofa, baju, mainan, hingga dinding. Fenomena ini dikenal sebagai asap rokok tangan ketiga (thirdhand smoke). Paparan asap rokok tangan ketiga ini bisa sama berbahayanya dengan asap rokok tangan kedua (secondhand smoke) yang dihirup langsung. Bahkan, membersihkan rumah secara rutin dengan vacuum cleaner atau lap biasa tidak bisa sepenuhnya menghilangkan jejak kimiawi ini. Partikel racun ini bisa bertahan di rumah selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.