1990-an: Konsolidasi dan Kejayaan
Tahun 1990-an adalah masa keemasan bagi game fighting. Selain "Street Fighter II", ada banyak game fighting ikonik lainnya yang muncul, seperti "Mortal Kombat" (1992), "Tekken" (1994), dan "Virtua Fighter" (1993). "Mortal Kombat" terkenal dengan grafik yang realistis dan gerakan fatalitas yang brutal, sementara "Tekken" dan "Virtua Fighter" memperkenalkan grafik 3D yang revolusioner pada masanya. Era ini juga melihat munculnya berbagai turnamen dan kompetisi game fighting, yang semakin memperkuat komunitas dan popularitas genre ini.
2000-an: Evolusi Digital
Memasuki milenium baru, game fighting mulai beradaptasi dengan era digital. Konsol generasi baru seperti PlayStation 2, Xbox, dan GameCube memberikan kemampuan grafis yang lebih baik dan kontrol yang lebih presisi. Game seperti "Soulcalibur II" (2002), "Dead or Alive 3" (2001), dan "Guilty Gear X" (2000) menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal visual dan gameplay. Selain itu, munculnya game online memungkinkan pemain untuk bertarung dengan orang lain dari seluruh dunia, menambah dimensi baru dalam pengalaman bermain game fighting.
2010-an: Kebangkitan Kompetitif
Tahun 2010-an melihat kebangkitan kompetitif game fighting dengan munculnya eSports. Turnamen seperti EVO (Evolution Championship Series) menjadi acara tahunan yang sangat dinantikan oleh komunitas game fighting. Game seperti "Street Fighter IV" (2008), "Mortal Kombat X" (2015), dan "Tekken 7" (2015) menjadi game andalan dalam turnamen ini. Selain itu, game-game baru seperti "Dragon Ball FighterZ" (2018) dan "Super Smash Bros. Ultimate" (2018) memperkenalkan mekanik dan gaya permainan yang segar, menarik lebih banyak pemain baru ke genre ini.