Tak lupa ada juga permainan tradisional "Bekel", permainan yang menggunakan batu kecil sebagai alat utamanya. Anak-anak suka memainkan bekel dengan beragam variasi trik dan teknik dalam menangkap dan melempar batu kecil tersebut. Permainan ini melatih kecepatan dan ketepatan tangan anak-anak dalam menangkap dan melempar bekel, sehingga meningkatkan keterampilan motorik halus mereka.
Keberagaman permainan tradisional anak zaman dulu memberikan pengalaman unik dan berharga bagi perkembangan anak-anak. Permainan-permainan tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membawa manfaat edukatif yang tak ternilai. Dalam bermain, anak-anak belajar tentang koordinasi, strategi, keterampilan motorik, dan interaksi sosial dengan teman-teman mereka. Permainan tradisional juga menjadi salah satu cara untuk mengajarkan dan melestarikan budaya kepada generasi muda.
Seiring berkembangnya teknologi, permainan tradisional anak-anak kini semakin jarang ditemui. Banyak anak-anak lebih memilih untuk bermain permainan elektronik daripada permainan tradisional. Namun, penting bagi kita untuk tetap menyadari betapa berharganya permainan-permainan tradisional tersebut dalam menciptakan kenangan indah di masa kecil. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu terus melestarikan dan mengajarkan permainan-permainan tradisional ini kepada anak-anak kita agar kekayaan budaya kita tetap terjaga dan tak terlupakan.
Permainan tradisional anak zaman dulu mengajarkan banyak hal kepada anak-anak, baik dari segi fisik maupun mental. Selain itu, permainan-permainan tersebut juga mampu membentuk karakter anak-anak menjadi lebih mandiri, kreatif, dan memiliki semangat untuk bersaing secara sehat. Maka, jangan biarkan kekayaan budaya ini hilang begitu saja. Mari kembali mengajarkan anak-anak tentang permainan tradisional dan memberikan mereka pengalaman indah yang akan membekas dalam memori mereka untuk selamanya.