Pemerintah juga melihat utang sebagai pilihan yang strategis dan diperlukan. Terutama untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Dana ini dimanfaatkan ketika penerimaan negara belum mencukupi untuk membiayai semua proyek. Tujuannya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, utang diharapkan mampu menghidupkan sektor swasta agar lebih produktif.
Purbaya menekankan pentingnya manajemen risiko dalam pengelolaan utang. Pemerintah fokus mengoptimalkan manfaat utang sambil meminimalkan risikonya. Ini termasuk memastikan kemampuan pembayaran kembali tepat waktu. Beliau juga menyatakan optimisme dalam menghadapi pilihan-pilihan sulit ini. Kita harus mampu menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dan keberlanjutan fiskal jangka panjang.
Melalui pendekatan ini, pemerintah berupaya meyakinkan publik. Utang adalah alat, bukan tujuan. Dengan pengelolaan yang hati-hati, utang dapat menjadi katalisator kemajuan. Ini sekaligus menjaga stabilitas ekonomi negara kita di tengah dinamika global yang terus berubah.