Penduduk Jakarta yang super toleran terhadap perbedaan SARA itu dimanfaatkan oleh Kafir Belanda tsb untuk berbuat kurang ajar. Ulama-ulama tsb tidak tinggal diam, mereka melakukan dakwah dan advokasi agar rakyat bangkit melawan. Persis kondisi sekarang di mana ada politik adu domba antara ormas, parpol, bahkan sekelas organisasi olahraga seperti PSSI pun di-adu domba untuk pembusukan dari dalam.
Demikianlah, sejarah berulang di negeri ini. Kejadian ini akan menjadi tanda-tanda bagi orang yang berfikir.