Namun, hal ini menghasilkan laba bruto sebesar Rp1,03 triliun pada semester I/2024, meningkat dari posisi Rp958,26 miliar pada paruh pertama 2023. Namun, pertumbuhan laba ini tergerus oleh beban usaha sebesar Rp868,51 miliar dan beban operasi lainnya yang membuat laba usaha produsen Sari Roti ini mencapai Rp212,85 miliar. Setelah dikurangi pajak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp144,63 miliar, naik 21,81% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp118,75 miliar.
Total aset ROTI tercatat sebesar Rp3,88 triliun pada semester I/2024, meskipun melambat jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang mencapai Rp3,94 triliun. Sementara itu, liabilitas ROTI mengalami peningkatan menjadi Rp1,84 triliun pada semester I/2024, naik dari posisi Rp1,55 triliun pada akhir 2023.