"Bank sentral secara umum diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan Rabu. Namun, sinyal apa pun tentang kapan berencana untuk memangkas suku bunga akan diawasi dengan ketat," ujarnya dalam riset pada Selasa (30/7/2024). Menurutnya, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September 2024, namun masih diragukan apakah akan terjadi pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Selain itu, beberapa berita ekonomi yang mengecewakan dari China juga telah mengguncang pasar. Aktivitas manufaktur China kemungkinan akan menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juli 2024, demikian hasil jajak pendapat Reuters pada Senin (29/7).
Pada hari yang sama, Citi juga menurunkan perkiraan pertumbuhan China menjadi 4,8% dari sebelumnya 5% setelah pertumbuhan kuartal kedua negara itu tidak memenuhi perkiraan analis. Perlu dicatat bahwa aktivitas ekonomi semakin melemah pada bulan Juli.
Dari dalam negeri, terdapat data terkait peningkatan posisi utang pemerintah yang mencapai Rp8.444,87 triliun hingga akhir Juni 2024, atau tiga bulan sebelum berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rasio tersebut masih tetap terjaga di bawah batas aman 60% PDB sesuai UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara. Mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi mencapai 71,12%.