Tampang.com | Pinjaman online (pinjol) kini bukan hanya digunakan oleh masyarakat ekonomi lemah, tapi juga oleh pekerja kantoran bergaji tetap. Fenomena ini menandakan bahwa gaji bulanan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidup, terutama di kota-kota besar dengan biaya hidup tinggi.
Pinjol Jadi ‘Penolong’, Tapi Juga Ancaman
Data dari OJK menunjukkan lonjakan pengajuan pinjaman online dari kalangan pekerja muda dalam 2 tahun terakhir. Mulanya digunakan untuk menutup kebutuhan mendesak seperti kesehatan dan biaya rumah tangga, kini banyak yang menggunakannya untuk konsumsi gaya hidup.
“Saya awalnya cuma pinjam Rp1 juta untuk biaya rumah sakit, tapi karena mudah cair, jadi ketagihan. Sekarang punya 4 aplikasi pinjol aktif,” kata Rani, karyawan swasta di Jakarta.
Gaji Tak Sejalan dengan Kebutuhan Hidup
Salah satu penyebab utama adalah stagnasi upah di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, sewa, transportasi, dan biaya digital. Gaji UMR di kota besar sudah tidak mencukupi standar hidup layak, membuat banyak pekerja mencari jalan pintas lewat utang instan.