Tampang

Era Mata Uang Virtual: Pengganti Uang Tunai dan Elektronik

17 Sep 2024 19:45 wib. 132
0 0
Era Mata Uang Virtual: Pengganti Uang Tunai dan Elektronik
Sumber foto: iStock

Sementara itu, sistem CBDC wholesale yang digunakan untuk transaksi antar-bank telah mencapai 13 proyek. Salah satu proyek yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah mBridge, yang menghubungkan China, Thailand, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Arab Saudi. Kabarnya, proyek ini juga akan diperluas ke negara-negara lain di masa yang akan datang.

Selain negara-negara yang telah disebutkan, perkembangan CBDC juga telah terjadi di Rusia, di mana rubel digital kini dapat digunakan di wilayah Moskow serta untuk membeli bensin di SPBU. Bahkan, Iran juga dilaporkan tengah menyiapkan rial digital, menandakan adopsi yang semakin meluas di tingkat internasional.

Dalam konteks AS, Lipsky menyatakan bahwa apapun hasil Pemilu AS, The Fed telah tertinggal bertahun-tahun dalam hal adopsi CBDC. Hal ini mengingat pada Mei lalu, kongres AS sudah menerbitkan Undang-Undang yang melarang penggunaan CBDC ritel. Meskipun begitu, The Fed dalam beberapa waktu terakhir telah menampilkan keinginan untuk ikut serta dalam program CBDC dengan langkah-langkah konkret.

Penggunaan mata uang virtual berbasis CBDC menjadi semakin relevan dalam era digitalisasi ekonomi global. Adopsi yang semakin pesat dan pertumbuhan yang signifikan menunjukkan bahwa penggunaan mata uang virtual dapat menjadi pengganti uang tunai dan elektronik yang sudah terbiasa digunakan dalam sistem keuangan global saat ini. Oleh karena itu, keterlibatan negara-negara di seluruh dunia untuk aktif mengimplementasikan CBDC dapat menjadi landasan kuat dalam membangun ekosistem keuangan yang lebih modern dan efisien di masadepan.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.