Sementara itu, yen Jepang sedikit melemah di angka 144,56 per dolar, sedangkan franc Swiss juga tercatat pada angka 0,8013 per dolar, mendekati level terkuatnya dalam satu dekade terakhir. Dengan kondisi dolar AS yang semakin dalam, mata uang seperti dolar Australia pun mengalami penguatan, naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan, mencapai US$ 0,6564 pada hari Kamis.
Bahkan, mata uang dari negara-negara berkembang juga merasakan dampak positif dari melemahnya dolar AS, seperti dolar Taiwan yang berhasil melambung ke level terkuatnya sejak April 2022. "Saat ini, banyak pihak yang menjual dolar AS—baik investor asing maupun eksportir," ungkap seorang trader yang berbasis di Taiwan kepada Reuters. "Bahkan saat ini, kami menerima instruksi dari klien besar untuk menjual posisi dolar AS mereka pada pagi ini."