Kondisi ini memicu kekhawatiran global, termasuk di pasar keuangan. Investor mulai cemas terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi dunia, naiknya inflasi, dan tergerusnya laba perusahaan, yang sudah mulai terlihat dengan aksi jual besar-besaran di pasar saham pada awal April 2025.
Pernyataan Keras AS dan Kekecewaan pada Sikap China
Menanggapi sikap tegas China, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan kekecewaannya. Dalam wawancara dengan Fox Business, ia menyebut China sebagai "pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional."
“Mereka tidak menunjukkan niat untuk bernegosiasi. Padahal eskalasi ini justru akan lebih merugikan mereka sendiri,” tegas Bessent.
Tarif Tak Hanya Menargetkan China
Langkah agresif AS tak hanya diarahkan ke China. Kanada dan Meksiko juga terkena imbas dengan dikenakan tarif baru sebagai bagian dari strategi pemerintahan Trump untuk menekan peredaran fentanil ke Amerika. Trump menegaskan bahwa jika China tak mencabut tarif balasannya, ia siap menaikkan tarif tambahan sebesar 50 persen lagi.