Di antara lanskap Jepang yang memesona, dengan gunung-gunung megah, hutan lebat, dan sungai-sungai yang mengalir jernih, terdapat sebuah kepercayaan kuno yang terjalin erat dengan alam: Shinto. Lebih dari sekadar agama dalam pengertian Barat, Shinto () adalah jalan spiritual yang berpusat pada penghormatan terhadap Kami (), yaitu dewa atau roh suci yang diyakini mendiami segala sesuatu. Bagi penganut Shinto, Kami hadir di setiap sudut alam, dari puncak gunung tertinggi hingga kerikil terkecil di sungai, membentuk ikatan yang mendalam antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Kami: Lebih dari Sekadar Dewa
Kata "Kami" dalam Shinto memiliki makna yang lebih luas dari sekadar "dewa" atau "tuhan". Kami bisa berupa:
Roh Alam: Pohon-pohon kuno, bebatuan unik, gunung-gunung (seperti Gunung Fuji), sungai, air terjun, dan fenomena alam seperti angin, guntur, dan matahari seringkali dianggap sebagai tempat tinggal Kami.
Roh Leluhur: Roh para kaisar, pahlawan, atau individu penting yang telah meninggal dunia juga dihormati sebagai Kami, terutama mereka yang telah berkontribusi besar bagi Jepang.
Roh Pencipta: Ada juga Kami yang terkait dengan penciptaan dan kesuburan, seperti Izanagi dan Izanami (dua Kami primordial yang menciptakan kepulauan Jepang), serta Amaterasu Omikami (Dewi Matahari, leluhur mitologis keluarga Kekaisaran Jepang).
Esensi Suci: Bahkan kualitas atau esensi suci yang inheren dalam objek atau tempat tertentu bisa dianggap sebagai Kami.