Filosofi ini mendorong mereka untuk terus mencoba, membangun, dan memperluas bisnis dari nol. Kebebasan dalam mengambil keputusan serta rasa kepemilikan penuh terhadap usaha yang dirintis menjadikan bisnis mereka tumbuh kuat dan bertahan lama.
Mereka juga tidak segan untuk berinvestasi dalam properti atau komoditas yang jelas wujudnya, karena hal itu dianggap sebagai simbol kekayaan dan keamanan finansial yang nyata. Risiko terhadap aset tidak berwujud dianggap terlalu besar, terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang keluarga penyintas krisis ekonomi.
Dalam dunia modern, pendekatan tradisional ini mungkin terkesan konservatif. Namun, terbukti bahwa prinsip-prinsip yang mereka pegang mampu bertahan dan bahkan melahirkan generasi pengusaha sukses yang kaya secara materi dan kuat secara nilai.
Dengan memahami nilai-nilai ini, kita bisa belajar bahwa sukses bukan hanya soal modal besar atau kecerdasan intelektual. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dari perjuangan dan filosofi hidup pengusaha keturunan Tionghoa, yang mengajarkan pentingnya kerja keras, kebersamaan, loyalitas pada keluarga, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup.