Prabowo menganggap Indonesia memiliki potensi besar untuk efisiensi penyelenggaraan haji, mengingat skala jumlah jemaah yang besar. Dengan sistem manajemen yang lebih transparan dan efisien, ia yakin Indonesia bisa menekan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Ia menambahkan, “Kalau Malaysia bisa lebih murah, kita juga harus bisa. Bahkan, kita harus lebih baik dan lebih murah.”
Pernyataan ini langsung menjadi perhatian publik dan menuai berbagai respons di media sosial. Banyak netizen mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto, terutama karena haji merupakan ibadah penting yang seharusnya dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat. Tak sedikit yang berharap reformasi menyeluruh dalam tata kelola haji dan umroh dapat segera diwujudkan.
Menteri Agama yang turut hadir dalam peresmian menyambut baik arahan Presiden. Ia menyatakan akan mengkaji ulang komponen biaya dan mencari solusi agar pelayanan tetap optimal, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Di sisi lain, pengamat ekonomi menilai upaya ini perlu disertai evaluasi menyeluruh terhadap sistem subsidi, pengelolaan dana haji, serta efisiensi birokrasi antar-lembaga.