Petualangan mereka dimulai di hutan belakang rumah nenek Fira. Mereka membawa peta, senter, dan perbekalan seadanya. Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka tiba di sebuah batu besar yang ditandai dengan simbol di peta. Di balik batu tersebut, mereka menemukan kotak kayu kecil yang terkunci. "Kunci ini pasti ada di dalam diari," pikir Fira. Mereka kembali ke rumah dan membuka segel halaman kedua. Di sana, mereka menemukan kunci kecil yang terikat dengan benang merah.
Dengan hati berdebar, Fira dan Rian membuka kotak kayu itu. Di dalamnya, mereka menemukan surat-surat lama, foto-foto hitam putih, dan sebuah gelang perak dengan ukiran nama "Maya". Fira terkejut, "Ini nama nenekku!" Rian membaca salah satu surat yang menceritakan kisah cinta rahasia antara nenek Fira dan seorang pria bernama Arif. Mereka berdua berjanji untuk menyimpan rahasia itu sampai waktu yang tepat.
Setelah membaca surat-surat itu, Fira merasakan kedekatan yang lebih dengan neneknya. Dia memutuskan untuk mengunjungi neneknya dan bertanya tentang rahasia tersebut. Nenek Fira, yang awalnya terkejut, akhirnya tersenyum dan mulai bercerita. "Dulu, nenek dan Arif saling mencintai, tapi karena perbedaan keluarga, kami tidak bisa bersama. Kami menyimpan semua kenangan kami di dalam diari itu, berharap suatu hari nanti, seseorang akan menemukannya dan mengerti betapa dalam cinta kami."