Singa adalah salah satu hewan yang masuk dalam kategori satwa liar yang dilindungi, dan kepemilikan pribadi terhadap hewan seperti ini memerlukan izin khusus. Apalagi, pemeliharaan di kawasan perkotaan dianggap membahayakan baik bagi hewan itu sendiri maupun masyarakat sekitar.
Kasus ini menyoroti tren berbahaya di kalangan anak muda yang rela mengambil risiko besar demi mendapatkan popularitas di media sosial. Konten seperti ini sering kali tidak hanya membahayakan pembuatnya, tetapi juga melibatkan pihak lain, termasuk hewan yang tak bersalah.
Pakar psikologi Dr. Sameer Akhtar menyebutkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh dorongan untuk mencari validasi melalui “likes” dan komentar di media sosial. “Generasi muda sering kali tidak memikirkan risiko jangka panjang atau konsekuensi dari tindakan mereka, terutama jika mereka tergiur oleh iming-iming ketenaran instan,” ujarnya.
Departemen Margasatwa Punjab berencana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya mendekati hewan liar, baik untuk kepentingan pribadi maupun komersial. Mereka juga mengingatkan bahwa hewan seperti singa memiliki naluri alami yang tidak bisa diprediksi.