Dengan tatapan datar dan tenang, Abu Nawas justru terlihat seperti sedang menikmati pemandangan. Ia duduk di sudut dek kapal, membiarkan dirinya basah kuyup oleh hujan dan ombak yang memukul kapal. Hal ini jelas mengejutkan para penumpang lain yang melihatnya. Mereka bertanya kepada Abu Nawas, "Bagaimana kamu bisa tetap tenang di tengah badai seperti ini?"
Dengan senyum samar, Abu Nawas kemudian menjawab, "Badai ini tidak bisa kuatirkan lagi dari semua masalah yang pernah kualami." Jawaban ini membuat semua orang tercengang. Mereka baru menyadari bahwa Abu Nawas selama ini telah memiliki ketenangan batin yang luar biasa.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kehidupan tidak selalu mulus, seringkali dihadapkan pada badai atau cobaan yang sulit. Namun, sikap yang diambil oleh Abu Nawas mengajarkan kita untuk tetap tenang dan tidak tergoyahkan oleh situasi buruk. Meskipun badai datang, kita harus tetap memiliki keberanian dan ketenangan batin untuk menghadapinya.
Ketenangan Abu Nawas di tengah badai juga menjadi cerminan dari kecerdasan dan kebijaksanaannya dalam menghadapi masalah. Alih-alih panik dan takut, Abu Nawas justru mampu menjaga pikiran yang tenang dan fokus untuk mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi. Sikap ini sangat penting untuk bisa melewati badai kehidupan dengan baik.
