Hal ini menjadi perdebatan hangat di masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung aksi para pemuda ini dengan alasan bahwa kehadiran acara hiburan akan mampu menghibur dan mempererat tali persaudaraan warga desa. Namun, di sisi lain, banyak pihak yang mengecam tindakan tersebut sebagai aksi kriminal yang merugikan publik.
Kepolisian setempat telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terkait perusakan jembatan tersebut. Pihak kepolisian juga telah memastikan bahwa mereka akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam tindakan merusak fasilitas umum.
Sementara itu, perangkat desa setempat membantah telah memberikan izin untuk merusak pagar jembatan tersebut. Mereka menegaskan bahwa aksi perusakan tersebut dilakukan tanpa seizin mereka dan merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Kontroversi yang muncul akibat peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius terkait dengan moralitas dan etika dalam menyikapi persoalan masyarakat. Apakah merusak fasilitas umum demi kepentingan pribadi atau kelompok merupakan tindakan yang dapat diterima secara sosial? Di sisi lain, hal ini juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif pemerintah desa dalam menjaga dan merawat fasilitas publik demi kepentingan bersama.