Dan yang lebih parah, ini bisa bikin korban merasa harus memaafkan dan diem aja, karena takut dibilang "nggak asik", "terlalu sensi", atau "baperan".
3. Tanda-Tanda Candaannya Udah Nggak Sehat
Lo sering jadi bahan olokan dengan topik yang sama (misal: fisik, keluarga, status sosial)
Lo udah bilang gak nyaman, tapi tetap diulang
Lo ngerasa malu, nggak dihargai, atau bahkan takut nongkrong karena takut “dijadikan bahan” lagi
Candaannya sering dilontarkan di depan orang banyak atau di media sosial buat dapet tawa atau likes
Kalau kamu mengalami beberapa dari itu, saatnya mulai pasang batas.
4. Gimana Harusnya Lo Merespons?
Kalau kamu berani, kamu bisa langsung ngomong:
“Eh, gue nggak nyaman sih dijadiin bahan bercanda soal itu.”
“Gue ngerti lo niatnya bercanda, tapi itu nyakitin buat gue.”
Ngomong kayak gini bukan berarti lo gak punya sense of humor. Justru, lo nunjukkin bahwa lo tahu hak lo untuk dihargai.
Kalau belum siap ngomong langsung, kamu bisa mulai dengan membatasi interaksi. Jaga jarak bukan berarti drama—kadang itu bentuk self-respect.
5. Teman yang Baik Akan Minta Maaf, Bukan Ngebela Diri
Teman yang tulus nggak akan ngebela diri dengan bilang, “Ah, lo aja yang sensi.”
Dia akan dengerin, minta maaf, dan mencoba nggak ngulangin. Karena buat orang yang benar-benar peduli, kenyamanan lo lebih penting daripada lucu-lucuan sesaat.