Menurut The Kenya Post, Njohi diduga memperingatkan anggota bahwa akan ada konsekuensi mengerikan jika mereka mencoba diam-diam memakai bra atau celana. Ibu juga disarankan untuk memastikan anak perempuan mereka mematuhi perintah tersebut.
Dalam sebuah pertemuan yang dipimpinnya, sebuah undang-undang diloloskan dengan melarang penggunaan pakaian dalam. Njohi mengklaim bahwa ketika pergi ke gereja, orang harus bebas dalam 'tubuh' dan 'roh' untuk menerima Kristus.