Dalam kasus ini, kedua TikTokers tersebut tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap platform media sosial yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk berbagi informasi yang bermanfaat.
Tindakan yang dilakukan oleh Ammar Nazhan dan Aras Bin Abdullah menyoroti sisi gelap dari dunia media sosial yang sering kali mengejar popularitas tanpa mempertimbangkan etika dan tanggung jawab sosial. Meskipun mereka mungkin berhasil menambah jumlah followers, mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, karena konten hoaks bukan hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sosial secara keseluruhan.