Tampang.com | Krisis air bersih yang melanda Kabupaten Ngawi, Jawa Timur semakin parah dialami warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman. Mereka terpaksa keluar masuk hutan untuk mencari sumber air yang tersisa. Air yang berhasil mereka kumpulkan hanya cukup untuk keperluan dasar.
Desa Gunungsari terletak di lereng Gunung Lawu, sebuah daerah yang seharusnya kaya akan sumber air. Namun, akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sumber air di desa tersebut semakin menyusut. Para warga desa, terutama para ibu rumah tangga, harus rela berjalan kaki berjam-jam sambil membawa jerigen kosong untuk mencari air di dalam hutan yang semakin gersang.
Mereka harus menembus hutan belantara untuk mencari sumber mata air yang masih mengalir. Kegiatan ini bukanlah tugas yang mudah, apalagi bagi anak-anak dan lansia. Mereka harus berjuang melawan berbagai rintangan, mulai dari medan yang sulit, cuaca panas yang menyengat, hingga kemungkinan bertemu dengan binatang buas.
Saat mereka berhasil menemukan sumber air, air yang mereka kumpulkan harus diangkut kembali dengan susah payah. Jerigen air yang mereka bawa tentu saja tidak sebanding dengan kebutuhan air sehari-hari. Sebagian warga bahkan terpaksa menunda mandi agar air yang mereka miliki cukup untuk keperluan minum dan memasak.