Tampang

Begini Kronologis Penyerangan Piton Terhadap Salah Seorang Warga Riau

6 Okt 2017 15:18 wib. 1.441
0 0
Begini Kronologis Penyerangan Piton Terhadap Salah Seorang Warga Riau

"Dia bilang sama kawannya, cepat datang ada ular dan disuruh bawa karung," kata Rista (35), istrinya.

Selang beberapa saat kemudian, temannya datang sembari membawa karung. Robert dan temannya ini memang sudah biasa menangkap ular. Hanya saja, istrinya mengakui, baru kali ini suaminya berhadapan dengan ular piton raksasa.

"Suami awak yang berani pegang kepalanya. Terus dibantu kawannya tadi. Dua orang yang berhenti tadi cuma nengok aja, karena takut," kata Rista menambahkan.

Ketika kepala ular sudah dipegang, Robert berniat untuk memasukannya kedalam karung. Saat itulah piton tersebut melakukan perlawanan. Kepalanya terlepas dari tangan Robert. Secepat kilat ular piton raksasa ini menggigit tangan sebelah kirinya.

Robert menjerit panik, usahanya untuk melepaskan sang ular dari tangannya sia-sia. Dua warga yang sedari tadi hanya melihat pun turut membantu. Kedua warga tadi berusaha memegang tubuh ular itu. Karena saat itu ular sudah berusaha untuk membelit tubuh Robert. Rekannya juga kewalahan memegang badan ular yang mulai berusaha akan membelit. Jika saja tidak dibantu dua warga tadi bisa jadi Robert akan dibelit ular piton tersebut.

"Agak lama juga ular itu baru melepas gigitannya. Adalah mungkin sekitar 10 menit," kata Rista.

Setelah berhasil terlepas, darah segar mengucur dari lengan kiri korban. Kondisi Robert pun tampak lemas. Warga kemudian membawanya ke RSUD di Pematang Rebah, Inhu.

"Sebenarnya mau kami bawa ke Pekanbaru. Tapi suami saya bilang, sudahlah di sini saja. Dia sudah tak sanggup lagi berjalan jauh, karena darah terus keluar," ucap Rista. 

<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Mencegah Jerawat Membekas
0 Suka, 0 Komentar, 26 Mar 2024
Mengapa Saya Sangat Miskin?
0 Suka, 0 Komentar, 22 Jun 2017

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?