Selain itu, fenomena globalisasi juga memainkan peran penting dalam mengancam keberlangsungan sebuah bahasa. Bahasa-bahasa yang dominan seperti Inggris, Mandarin, dan Spanyol memiliki dampak yang besar terhadap bahasa-bahasa lokal di berbagai penjuru dunia. Kesenjangan antara bahasa global dan lokal semakin mempercepat kemungkinan punahnya bahasa-bahasa minoritas.
Tak dapat dipungkiri bahwa banyak bahasa-bahasa di dunia yang saat ini tengah menghadapi ancaman punah. Bahasa-bahasa asli di Amerika, Australia, dan Asia Tenggara adalah contoh nyata dari bagaimana proses globalisasi dan modernisasi telah mengurangi keberadaan bahasa-bahasa minoritas.
Namun, di tengah tantangan tersebut, ada upaya untuk mempertahankan bahasa-bahasa minoritas. Banyak organisasi dan lembaga internasional dan lokal yang bekerja keras untuk melestarikan dan mendokumentasikan bahasa-bahasa yang terancam punah. Pengajaran bahasa asli di sekolah-sekolah lokal, penggunaan bahasa dalam media massa, serta upaya penyuntingan kamus-kamus bahasa minoritas adalah beberapa langkah konkret untuk mendukung keberlangsungan bahasa-bahasa tersebut.
Selain itu, masyarakat mulai menyadari pentingnya keberagaman bahasa dalam memperkaya kebudayaan dan pengetahuan manusia. Perkumpulan dan kelompok-kelompok kecil di berbagai negara juga berusaha untuk mempromosikan dan memperkenalkan bahasa-bahasa minoritas kepada masyarakat umum, sebagai langkah preventif untuk mencegah punahnya bahasa-bahasa tersebut.