Sebagai seorang aktor yang memiliki pengaruh di dunia hiburan, tindakan Malarkey tersebut juga dianggap memiliki dampak yang signifikan. Para penggemarnya, terutama yang memiliki pandangan politik yang sejalan, menyatakan dukungan mereka terhadap boikot terhadap Starbucks. Sementara itu, pihak-pihak yang kurang setuju dengan tindakan Malarkey menganggap bahwa seorang selebriti seharusnya lebih bijak dalam menyampaikan pendapat, terutama terkait isu politik yang rumit.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, perwakilan dari Starbucks sendiri melakukan klarifikasi terkait tudingan yang dilontarkan oleh Malarkey. Mereka menegaskan bahwa sebagai perusahaan yang menaati prinsip-prinsip bisnis yang baik, mereka menjunjung tinggi nilai keadilan dan perdamaian di seluruh dunia. Mereka juga menekankan bahwa tudingan Malarkey terhadap mereka tidak berdasar dan merupakan pemahaman yang salah terkait konflik di Timur Tengah.
Saat ini, keputusan Malarkey untuk menolak kopi Starbucks masih menjadi perdebatan di berbagai platform media sosial. Akan tetapi, tindakannya telah menunjukkan bahwa isu-isu politik cukup sensitif dan dapat mempengaruhi citra publik seseorang, terutama bagi mereka yang memiliki pengaruh di mata publik. Bagaimanapun, hal ini juga menjadi panggilan bagi para selebriti untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat terkait isu-isu yang memengaruhi banyak orang.