Semua minyak mengandung lemak dan kalori, namun kandungan kimianya – dan pengaruhnya terhadap kesehatan kita – bisa sangat berbeda.
Minyak goreng adalah bahan pokok dapur. Namun ada banyak informasi yang saling bertentangan mengenai seberapa sehat masing-masing dari mereka. Dengan begitu banyak produk yang tersedia – mulai dari kelapa hingga zaitun, sayuran hingga kanola, alpukat hingga minyak wijen – bagaimana kita tahu mana yang harus digunakan, dan apakah kita harus menghindarinya sama sekali?
Minyak yang digunakan untuk memasak cenderung mendapatkan namanya dari kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, tumbuhan atau sereal yang diekstraknya, baik dengan metode penghancuran, pengepresan, atau pemrosesan. Mereka dicirikan oleh kandungan lemaknya yang tinggi, termasuk lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal, dan asam lemak tak jenuh ganda.
1. Minyak kelapa