“Tempat ini cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi baru karena alamnya indah dan suasananya tenang. Kalua Bahasa Sunda-nya tempat untuk ni’is (ngadem). Potensiya snagat besar, tapi tidak ada nilai tambah karena tidak ada gagasan,” ujar Emil.
Tidak hanya sebuah perkataan belaka, Kang Emil ini sendiri langsung menggambarkan bagaimana sebuah design dari tempat wisata yang telah memasuki imajinasinya.
Kang emil menggambarkan imajinasinya diatas secarik kertas putih dimana dalam kertas tersebut digambarkan sebuah danau yang dikelilingi beragam fasilitas seperti wedding garden, floating market, amphitheater, restoran, dna juga sebuah menara ikonis untuk berswafoto.