Tampang.com | Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kecerdasan buatan (AI) mengalami kemajuan yang pesat, namun, di balik kemajuan ini, muncul kekhawatiran besar. Yoshua Bengio, yang dikenal sebagai salah satu tokoh pionir AI dan dijuluki 'Godfather AI', memperingatkan bahwa ketatnya persaingan antara raksasa teknologi dapat memicu penyalahgunaan dan ancaman terhadap keamanan AI.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Bengio menyatakan bahwa kecepatan perkembangan teknologi ini, terutama dari DeepSeek, sebuah startup asal Tiongkok, berisiko meningkatkan potensi bahaya jika tidak diimbangi dengan perhatian serius terhadap aspek etika dan keselamatan.
DeepSeek, yang menjadi pesaing baru dalam dunia AI, tidak hanya menghadirkan tantangan bagi dominasi teknologi AS, tetapi juga memperburuk situasi terkait keamanan.
Bengio menekankan bahwa ketika dua perusahaan pesaing berada pada posisi yang setara, mereka cenderung mempercepat pengembangan AI mereka tanpa memperhatikan potensi bahaya yang mungkin timbul. Dalam upaya untuk merebut dominasi lebih cepat, faktor keamanan bisa jadi terlupakan.
Pakar AI ini khawatir bahwa perusahaan-perusahaan besar di AS mungkin akan mengorbankan faktor keselamatan demi merebut kembali posisi terdepan yang sempat tergeser.
Bengio mengungkapkan bahwa dalam kondisi persaingan yang begitu ketat, masing-masing pihak cenderung mengambil langkah berisiko demi memperoleh keunggulan yang lebih besar. Hal ini, tentu saja, dapat berujung pada pengabaian terhadap pentingnya menjaga keselamatan AI.