DeepSeek Dilarang Muncul di Microsoft Store
Tak hanya sebatas larangan internal, Microsoft juga menolak mendistribusikan aplikasi DeepSeek di toko aplikasinya, Microsoft Store. Ini merupakan sinyal tegas bahwa Microsoft tidak ingin teknologi tersebut tersebar melalui ekosistem perangkat lunaknya.
Namun menariknya, Microsoft tetap menawarkan model AI DeepSeek R1 yang bersifat open source di layanan cloud Azure. Perbedaannya, model ini tidak mengharuskan pengguna mengirim data ke China, karena bersifat lokal dan dapat diakses tanpa keterkaitan langsung dengan chatbot DeepSeek.
Beda Model, Risiko Tetap Ada
Meskipun DeepSeek R1 lebih terbuka dan diklaim aman, sejumlah pihak tetap mengkhawatirkan kemungkinan penyebaran propaganda terselubung atau keluaran AI yang tidak aman. Brad Smith mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai penyesuaian pada model AI tersebut untuk memastikan keamanannya, meskipun tidak merinci metode yang digunakan.
Larangan Meluas: Pemerintah AS Juga Bertindak
Microsoft bukan satu-satunya entitas yang mengambil langkah tegas. Departemen Perdagangan AS pada Maret lalu juga melarang pegawainya mengakses DeepSeek di perangkat milik pemerintah (GFE). Larangan serupa juga diberlakukan di berbagai lembaga besar seperti Pentagon, Angkatan Laut, NASA, serta Kantor Administrasi DPR AS.