Tampang

Ledakan Permintaan Mobil Hibrida: Mengapa Toyota Kewalahan Memenuhi Pesanan di Seluruh Dunia?

29 Apr 2025 10:18 wib. 20
0 0
Ledakan Permintaan Mobil Hibrida: Mengapa Toyota Kewalahan Memenuhi Pesanan di Seluruh Dunia?

Sementara itu di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung model mobil yang dipesan.

Rantai Pasok Jadi Biang Kerok

Dari hasil wawancara Reuters dengan 10 tokoh industri, termasuk pejabat Toyota dan para pemasoknya, terungkap bahwa masalah utama terletak pada rantai pasokan. Toyota mengonfirmasi bahwa permintaan kendaraan hybrid melonjak drastis di semua wilayah. Untuk mengatasi hal ini, Toyota terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi.

"Kapasitas produksi suku cadang hybrid dari pemasok kami dan produksi internal masih sesuai rencana tahunan," ungkap Toyota dalam pernyataan resminya pada Sabtu (19/4/2025), seperti dilansir Reuters.

Namun, faktanya di lapangan tidak semudah itu. Salah satu komponen vital, yaitu magnet yang digunakan dalam motor hybrid yang diproduksi Aisin Corp, mengalami kelangkaan parah. Akibatnya, produksi rotor dan stator tertunda, menghambat suplai motor hybrid ke Toyota.

Masalah serupa juga menimpa Denso, pemasok utama dalam grup Toyota. Perusahaan ini mengalami keterlambatan pengiriman inverter karena kemacetan di level pemasok lapis kedua dan ketiga.

Upaya Toyota Menanggulangi Krisis

Untuk mengatasi masalah ini, Toyota mempertimbangkan mencari pemasok baru di India serta memperluas produksi inverter di negara tersebut. Meskipun belum ada rincian lebih lanjut, langkah ini menunjukkan keseriusan Toyota dalam menjaga kelangsungan produksi kendaraan hybrid mereka.

Selain itu, Toyota sudah mengambil langkah besar dengan berinvestasi di berbagai belahan dunia. Di India, Toyota Kirloskar Motor menambah kapasitas produksi sebesar 32.000 unit kendaraan per tahun, dengan rencana ekspansi hingga 100.000 unit. Tak hanya itu, Toyota juga menggelontorkan investasi sebesar US$14 miliar untuk membangun pabrik baterai baru di North Carolina, Amerika Serikat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?