Tampang

Ketatnya Aturan Perlindungan Data di Vietnam Menimbulkan Tantangan Bagi Perusahaan Asing

5 Nov 2024 10:47 wib. 23
0 0
Ketatnya Aturan Perlindungan Data di Vietnam Menimbulkan Tantangan Bagi Perusahaan Asing
Sumber foto: iStock

Kawasan Asia Tenggara, termasuk Vietnam, menjadi incaran perusahaan asing yang ingin membangun data center seiring dengan meningkatnya popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, keketatan aturan terkait perlindungan data dan pembatasan transfer data ke luar negeri yang diterapkan oleh pemerintah Vietnam menjadi tantangan besar bagi perusahaan asing tersebut.

Selain Vietnam, Malaysia juga menjadi salah satu destinasi yang banyak diincar. Negara-negara di Asia Tenggara memiliki potensi pasar yang besar bagi perusahaan teknologi, terutama yang bergerak dalam penyediaan layanan media sosial dan operator data center.

Vietnam telah merencanakan untuk memperketat aturan terkait perlindungan data dan pembatasan transfer data ke luar negeri. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Dengan populasi sekitar 100 juta penduduk, Vietnam menjadi salah satu pasar terbesar bagi perusahaan teknologi seperti Meta (Facebook) dan Google.

Rencana pengurangan transfer data ke luar negeri akan berdampak signifikan pada operasional perusahaan-perusahaan teknologi besar ini. Dalam perkembangannya, Vietnam juga menyatakan ambisi untuk menarik investasi asing, termasuk dalam sektor industri data center. Akan tetapi, kebijakan yang ketat terkait aturan data dapat menghambat ambisi tersebut.

Perkembangan ini telah menarik perhatian Jason Oxman, Kepala Komite Industri Teknologi Informasi (ITI) yang mewakili raksasa teknologi seperti Meta, Google, dan operator data center Equinix.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

SBY – Prabowo Bertemu, Bahas Apa?
0 Suka, 0 Komentar, 25 Jul 2018

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.